Saat
ini kira-kira 8 – 9 Juta turis asing mengunjungi Vietnam setiap
tahun (wawancara, 2010). Berdasarkan pengamatan, hampir selalu ada
orang asing disetiap ruas jalan utama kota
Ho Chi Minh. Sebagai kota perdagangan dan jasa, Kota
Ho Chi Minh
adalah kota terbesar di Vietnam. Kota Ho Chi Minh terletak di tepi
Sungai
Saigon, 60 km dari Laut
China Selatan.
Dahulu Ho
Chi Minh
bernama Prey
Nokor dan merupakan pelabuhan utama
Kamboja.
Pada abad ke 16 ditaklukkan oleh bangsa Vietnam dan berubah nama
menjadi Saigon. Selanjutnya menjadi ibu
kota
koloni
Perancis
Cochin
china.
Pada tahun 1954
hingga 1975
menjadi Ibukota Negara Vietnam Selatan. Pada 1975,
Saigon digabungkan dengan provinsi
Gia Định
dan berubah nama menjadi Ho Chi Minh yang diambil dari nama Presiden
Pertama Vietnam.
Sebagaimana kota-kota di negara berkembang, Ho Chi Minh menghadapi masalah transportasi. Hal pertama yang dijumpai oleh turis ketika pertama kali mendarat di bandara Tan So Nhat adalah tidak terdapat bus bandara yang bisa membawa penumpang menuju pusat kota. Sebagai pengganti, tersedia banyak taksi, namun tidak seperti bandara di Indonesia, di Vietnam tidak terdapat taksi bandara, melainkan hanya taksi umum dan tidak semua sopir taksi mau menggunakan argo sehingga disarankan untuk menggunakan taksi dari perusahaan Mai Linh dan Vinasun. Biaya menuju pusat kota berkisar US$9-US$10 dengan waktu tempuh 30 menit. Selain masalah tarnsportasi masalah informasi berupa pusat informasi yang menyediakan layanan informasi atau untuk sekedar mendapatkan peta kota tidak terdapat di bandara Tan So Nhat.
Berdasarkan
penjelasan Direktur Planic, Mr. Thu, Ho Chi Minh merupakan kota
transit untuk menikmati wisata di Vietnam bagian selatan. Namun bagi
wisatawan yang menyenangi wisata kota, Ho Chi Minh dapat menjadi
tujuan utama. Menurut Mr. Ho Math Aly, Seorang guide
wisata lokal, pariwisata Kota Ho Chi Minh lebih kearah wisata sejarah
sedangkan di Hanoi adalah wisata alam. Hal tersebut dapat dipahami
mengingat Ho Chi Minh memiliki cukup banyak situs sejarah yang
menjadi daya tarik wisatawan asing untuk datang. Beberapa diantaranya
adalah reunification Palace, War Remnants Museum, Ben Thanh Market,
Gereja Notredame dan Central Post Office.
Reunification
Palace
dibangun dengan prinsip-prinsip geomansi angin-air dengan arsitektur yang sangat
indah. Reunification
Place
dibangun pada tahun 1960an. Bangunan tersebut merupakan istana
kepresidenan pada masa Pemerintahan Vietnam Selatan. Bangunan
dipenuhi
interior canggih dan dihiasi dengan kerajinan Vietnam. Terdapat 100
ruang dan kamar yang terdiri ruang
tamu presiden, ruang tamu, ruang rapat, ruang kerja, ruang sandi,
dapur, dan ruang perjamuan. Terletak
di 106 Nguyen Du Street, Distrik 1, Kota Ho Chi Minh. Dibuka untuk
umum setiap hari mulai dari dalam dua sesi yaitu 08.00-11.00 dan
13.00-04.00 waktu setempat.
Ben
Thanh Market
dibangun pada Tahun 1914 atau pada masa koloni Prancis dengan
arsitetur model Eropa. Berdiri di atas tanah seluas satu kilometer
persegi. Salah satu pusat perdangan tersibuk
di Kota Ho Chi Minh. Barang-barang kebutuhan sehari-hari mulai ikan
hidup, buah segar, elektronik, sampai suvenir dapat dijumpai. Ben
Thanh Market adalah salah satu ikon dari Kota Ho Chin Minh. Dengan
Ikon Jam dinding pada menara utama, Ben Thanh Market telah menjadi
simbol simbol
kota. Terletak
di
Quach Thi Trang Square, Le Loi Jalan Nghi Ham, Distrik 1.
Kantor
Pos HCMC didesain oleh Villedieu's dan dibangun pada tahun 1886
sampai tahun 1891. Pada sisi depan bangunan ini dihiasi dengan kotak
persegi panjang bertuliskan nama-nama penemu telegrafik dan listrik
bersama-sama dengan tokoh pria dan wanita mengenakan jam besar laurel
wreaths. Di dalam gedung, pengunjung bisa melihat dua peta historis,
satu adalah "Saigon dan lingkungan” yang dibuat pada tahun
1892 dan jaringan Telegraph di Vietnam Selatan dan Cambodia yang
dibuat tahun 1936.
Kantor
Pos Pusat tersedia dengan counter melayani 35 pelanggan. Selain itu,
ada berbagai layanan seperti paket terdaftar pos, layanan pos kilat,
produk souvenir budaya, telegraphic filateli. Terletak di Taman
Komune Paris No. 2, Dist.1.
Katedral Notre Dame |
Selain bangunan-bangunan diatas, Ho Chi Minh juga terdapat salah satu gereja tertua di Vietnam. Dibuat secara resmi pada tahun 1880. Katedral Notre Dame adalah gereja katolik terbesar di Vietnam. Dibangun dengan arsitektur neo-romantik dengan menggunkan bahan batu bata dan genteng yang diimpor dari Perancis. Bangunan ini mengingatkan kita pada Katedral di Paris, Chartres atau Reim. Hal lain yang menarik adalah pengunjung dapat mengikuti misa yang diadakan tiga kali pada hari kerja dan enam kali pada hari Minggu. Terletak di Paris xa Cong Square, Dong Khoi Street Thuyen Han, Distrik 1, Kota Ho Chi Minh.
War Remnants Museum. |
Pengembangan
wisata dapat dilakukan dengan pendekatan strategi Cost-Leadership
Strategy, Differentiation, Focus
atau Kombinasi dari ketiganya. Pada kasus di Vietnam, terlihat bahwa
startegi yang digunakan
adalah strategi kombinasi. Cost-Leadership
Strategy
diperoleh dari adanya perbedaan nilai mata uang. Hal menyebabkan
biaya berwisata di Vietnam menjadi lebih murah diantara negara Asia
Tenggara. Strategi Differentiation
dilihat pada kombinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam, UKM,
dan pemberdayaan masyarakat (Analisis, 2010). Sedangkan fokus
diperoleh pada target pasar yang yang dibidik. Untuk wilayah asia,
terlihat bahwa target utama dalah negara Korea dan Jepang. Sedangkan
negara barat di fokuskan pada negara Prancis dan Amerika Serikat.
Pemilihan negara tersebut dikaitkan dengan sejarah bangsa dimana
kedua negara tersebut memiliki kedekatan emosional karena pernah
menjajah Negara Vietnam.
No comments:
Post a Comment