13.2.12

Berwisata Sejarah di Vietnam




Saat ini kira-kira 8 – 9 Juta turis asing mengunjungi Vietnam setiap tahun (wawancara, 2010). Berdasarkan pengamatan, hampir selalu ada orang asing disetiap ruas jalan utama kota Ho Chi Minh. Sebagai kota perdagangan dan jasa, Kota Ho Chi Minh adalah kota terbesar di Vietnam. Kota Ho Chi Minh terletak di tepi Sungai Saigon, 60 km dari Laut China Selatan. Dahulu Ho Chi Minh bernama Prey Nokor dan merupakan pelabuhan utama Kamboja. Pada abad ke 16 ditaklukkan oleh bangsa Vietnam dan berubah nama menjadi Saigon. Selanjutnya menjadi ibu kota koloni Perancis Cochin china. Pada tahun 1954 hingga 1975 menjadi Ibukota Negara Vietnam Selatan. Pada 1975, Saigon digabungkan dengan provinsi Gia Đnh dan berubah nama menjadi Ho Chi Minh yang diambil dari nama Presiden Pertama Vietnam. 


Sebagaimana kota-kota di negara berkembang, Ho Chi Minh menghadapi masalah transportasi. Hal pertama yang dijumpai oleh turis ketika pertama kali mendarat di bandara Tan So Nhat adalah tidak terdapat bus bandara yang bisa membawa penumpang menuju pusat kota. Sebagai pengganti, tersedia banyak taksi, namun tidak seperti bandara di Indonesia, di Vietnam tidak terdapat taksi bandara, melainkan hanya taksi umum dan tidak semua sopir taksi mau menggunakan argo sehingga disarankan untuk menggunakan taksi dari perusahaan Mai Linh dan Vinasun. Biaya menuju pusat kota berkisar US$9-US$10 dengan waktu tempuh 30 menit. Selain masalah tarnsportasi masalah informasi berupa pusat informasi yang menyediakan layanan informasi atau untuk sekedar mendapatkan peta kota tidak terdapat di bandara Tan So Nhat.

Berdasarkan penjelasan Direktur Planic, Mr. Thu, Ho Chi Minh merupakan kota transit untuk menikmati wisata di Vietnam bagian selatan. Namun bagi wisatawan yang menyenangi wisata kota, Ho Chi Minh dapat menjadi tujuan utama. Menurut Mr. Ho Math Aly, Seorang guide wisata lokal, pariwisata Kota Ho Chi Minh lebih kearah wisata sejarah sedangkan di Hanoi adalah wisata alam. Hal tersebut dapat dipahami mengingat Ho Chi Minh memiliki cukup banyak situs sejarah yang menjadi daya tarik wisatawan asing untuk datang. Beberapa diantaranya adalah reunification Palace, War Remnants Museum, Ben Thanh Market, Gereja Notredame dan Central Post Office.


Reunification Palace

Reunification Palace dibangun dengan prinsip-prinsip geomansi angin-air dengan arsitektur yang sangat indah. Reunification Place dibangun pada tahun 1960an. Bangunan tersebut merupakan istana kepresidenan pada masa Pemerintahan Vietnam Selatan. Bangunan dipenuhi interior canggih dan dihiasi dengan kerajinan Vietnam. Terdapat 100 ruang dan kamar yang terdiri ruang tamu presiden, ruang tamu, ruang rapat, ruang kerja, ruang sandi, dapur, dan ruang perjamuan. Terletak di 106 Nguyen Du Street, Distrik 1, Kota Ho Chi Minh. Dibuka untuk umum setiap hari mulai dari dalam dua sesi yaitu 08.00-11.00 dan 13.00-04.00 waktu setempat.


Ben Thanh Market. Foto: Hendri, 2010

Ben Thanh Market dibangun pada Tahun 1914 atau pada masa koloni Prancis dengan arsitetur model Eropa. Berdiri di atas tanah seluas satu kilometer persegi. Salah satu pusat perdangan tersibuk di Kota Ho Chi Minh. Barang-barang kebutuhan sehari-hari mulai ikan hidup, buah segar, elektronik, sampai suvenir dapat dijumpai. Ben Thanh Market adalah salah satu ikon dari Kota Ho Chin Minh. Dengan Ikon Jam dinding pada menara utama, Ben Thanh Market telah menjadi simbol simbol kota. Terletak di Quach Thi Trang Square, Le Loi Jalan Nghi Ham, Distrik 1.


Kantor pos HCMC. Foto: Hendri, 2010

Kantor Pos HCMC didesain oleh Villedieu's dan dibangun pada tahun 1886 sampai tahun 1891. Pada sisi depan bangunan ini dihiasi dengan kotak persegi panjang bertuliskan nama-nama penemu telegrafik dan listrik bersama-sama dengan tokoh pria dan wanita mengenakan jam besar laurel wreaths. Di dalam gedung, pengunjung bisa melihat dua peta historis, satu adalah "Saigon dan lingkungan” yang dibuat pada tahun 1892 dan jaringan Telegraph di Vietnam Selatan dan Cambodia yang dibuat tahun 1936. Kantor Pos Pusat tersedia dengan counter melayani 35 pelanggan. Selain itu, ada berbagai layanan seperti paket terdaftar pos, layanan pos kilat, produk souvenir budaya, telegraphic filateli. Terletak di Taman Komune Paris No. 2, Dist.1.

Katedral Notre Dame

Selain bangunan-bangunan diatas, Ho Chi Minh juga terdapat salah satu gereja tertua di Vietnam. Dibuat secara resmi pada tahun 1880. Katedral Notre Dame adalah gereja katolik terbesar di Vietnam. Dibangun dengan arsitektur neo-romantik dengan menggunkan bahan batu bata dan genteng yang diimpor dari Perancis. Bangunan ini mengingatkan kita pada Katedral di Paris, Chartres atau Reim. Hal lain yang menarik adalah pengunjung dapat mengikuti misa yang diadakan tiga kali pada hari kerja dan enam kali pada hari Minggu. Terletak di Paris xa Cong Square, Dong Khoi Street Thuyen Han, Distrik 1, Kota Ho Chi Minh.

War Remnants Museum.
Selain dapat mengunjungi gereja Nother Dame kita juga dapat melihat  War Remnants museum atau yang dikenal dengan museum perang vietnam. Bangunan museum ini secara garis besar menceritakan masa peperangan dengan Amerika Serikat. Pada bagian dalam musium, terdapat fhoto-fhoto dan diorama yang menggambarkan kekejaman perang. Pada bagian luar, terdapat senjata berat dan pesawat perang peninggalan pasukan Amerika Serikat. Terletak di 28 Vo Van Tan Street, District 3, Ho Chi Minh City. Dibuka untuk umum setiap hari pada jam 8.00-11-45 dan jam 01.30-04.45.


Pengembangan wisata dapat dilakukan dengan pendekatan strategi Cost-Leadership Strategy, Differentiation, Focus atau Kombinasi dari ketiganya. Pada kasus di Vietnam, terlihat bahwa startegi yang digunakan adalah strategi kombinasi. Cost-Leadership Strategy diperoleh dari adanya perbedaan nilai mata uang. Hal menyebabkan biaya berwisata di Vietnam menjadi lebih murah diantara negara Asia Tenggara. Strategi Differentiation dilihat pada kombinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam, UKM, dan pemberdayaan masyarakat (Analisis, 2010). Sedangkan fokus diperoleh pada target pasar yang yang dibidik. Untuk wilayah asia, terlihat bahwa target utama dalah negara Korea dan Jepang. Sedangkan negara barat di fokuskan pada negara Prancis dan Amerika Serikat. Pemilihan negara tersebut dikaitkan dengan sejarah bangsa dimana kedua negara tersebut memiliki kedekatan emosional karena pernah menjajah Negara Vietnam.

No comments:

Post a Comment